Penanganan Bahan Baku

Konsentrat Tembaga yang diangkut menggunakan kapal, diterima dan dibongkar di dermaga yang mampu menampung kapal berkapasitas hingga 35.000 ton. Panjang jalur dermaga sekitar 2 km supaya mencapai kedalaman air yang cukup untuk kapal bersandar. Dermaga diujung jalur dermaga, di bangun sejajar dengan garis pantai. Dermaga dilengkapi unloader dengan sistem clamp bucket berkapasitas 350 ton/jam, loader untuk memuat terak, dan belt conveyor yang dapat berjalan dua arah. Konsentrat yang dibongkar kemudian dikirim dan disimpan dalam gudang konsentrat (kapasitas 55,000 ton) setelah ditimbang dan diambil sample secara otomatis. Bahan lain seperti silika, batu kapur dan batu bara diangkut dengan menggunakan truk dan disimpan di gedung penyimpanan fluks . Terak yang dihasilkan dari C-Furnace juga disimpan dalam gedung fluks. Fluks dikirim melalui belt conveyor menuju setiap flux bin pada pabrik peleburan dan belt akan menimbang berat fluks saat menuju flux bin.


Proses Kontinyu Mitsubishi 

PT Smelting menggunakan teknologi Mitsubishi untuk proses peleburan tembaga. Proses Mitsubishi merupakan proses peleburan tembaga yang berjalan kontinyu dengan menggunakan 3 tanur peleburan. Ketiga tanur dihubungkan dengan saluran tertutup dimana semua lelehan mengalir kontinyu secara gravitasi.

Konsentrat tembaga (Cu:22-29 %, S: 27-32%, Fe: 22-27%) dimasukkan melalui pipa lance bersamaan dengan udara yang diperkaya oksigen ke dalam S-Furnace sehingga mengalami oksidasi dan melebur akibat panas dari reaksi eksotermik. Lelehan yang terbentuk merupakan campuran dari matte (Cu: 68%) dan terak. Matte dipisahkan dari terak di CL-Furnace lalu dioksidasi lebih lanjut menjadi blister (Cu: 98.5%) di dalam C-Furnace.

Keunggulan Proses Mitsubishi

Recovery Tembaga (Cu) Tinggi

Kandungan tembaga yang rendah dalam Terak CL (0.7% Cu).

Emisi Gas Buang yang Rendah

Lelehan metal dipindahkan melalui saluran yang tertutup untuk meminimalkan emisi gas berbahaya ke lingkungan.

Stable & Higher SO2 in Off-gas make efficient Acid plant operation

A compact and simple design acid plant can be applied to convert SO2 in the furnace off-gases to marketable sulphuric acid.

Operasi yang fleksibel dan efisiensi tinggi

Intensitas reaksi yang tinggi di bawah lance tanur mempercepat proses peleburan dari material yang dimasukkan dengan fleksibilitas dalam mengolah konsentrat dan material sekunder.

Fasilitas Terpadu

Penghematan biaya konstruksi dengan fasilitas terpadu.

Uraian Proses

Dengan memanfaatkan teknik peleburan yang canggih, proses ini melibatkan pemasakan konsentrat pada suhu tinggi, memisahkan tembaga dari kotoran, dan memurnikannya untuk memenuhi standar kualitas yang ketat.

1
Smelting Furnace (S-Furnace)

Konsentrat yang telah dikeringkan dan bahan tambahan seperti pasir silika dimasukkan ke dalam S-Furnace melalui pipa (lance) dan dioksidasi dengan udara yang diperkaya oksigen yang menghsilkan lelehan matte dan terak. Lelehan ini akan keluar dari S-Furnace dan masuk ke dalam CL-Furnace melalui launder.

2
Slag Cleaning Furnace (Cl-Furnace)

CL-Furnace dipanaskan dengan 2 set elektroda tipe delta (2320 & 1650 kVA). Matte terpisah dengan terak karena perbedaan spesifik gravitasi. Terak yang keluar digranulasi dengan air bertekanan dan dijual ke industri semen. Sementara itu, lelehan matte (Cu 68%) secara kontinyu keluar melalui shipon dan mengalir ke dalam C-Furnace melalui launder.

3
Converting Furnace (C-Furnace)

Lelehan matte dan bahan pembantu yakni batu kapur, akan bereaksi dengan udara yang diperkaya oksigen dan membentuk blister dan terak. Terak (Cu 13%) akan dikembalikan ke dalam S-Furnace dan C-Furnace, dan blister akan keluar melalui shipon dan masuk ke dalam anode furnace untuk diproses lebih lanjut.

4
Anode Furnace

Blister dari C-Furnace dikirimkan ke dalam salah satu dari 3 anode furnace dengan menggunakan switching launder system. Didalam furnace ini, reaksi oksidasi dan reduksi berlangsung untuk menghasilkan tembaga yang siap untuk dicetak.

5
Casting Wheel

Casting wheel adalah metode pencetakan anoda tembaga yang dilakukan dengan menuangkan tembaga cair ke cetakan roda putar horizontal.

Casting wheel merupakan metode pencetakan tembaga paling populer yang digunakan hampir semua pabrik peleburan tembaga di dunia. Kapabilitas mesin telah terbukti dan banyaknya pengguna akan memiliki ketersediaan lebih banyak untuk dukungan teknis dan berbagi pengetahuan.